Jumat, 21 Oktober 2011

Konsep Jaringan dan TCP/IP


OSPF (Open Shortest Path First)

  • Pengertian
    OSPF merupakan protokol link-state.sebuah protokol routing berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan dimana masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya atau dengan kata lain, masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. OSPF juga merupakan rouing protokol yang berstandar terbuka yang artinya bukan merupakan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.

      OSPF juga merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.

      OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi linkstate yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari st="on"st="on"st="on"lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.

      Prinsip link-state routing sangat sederhana. Sebagai pengganti menghitung route “terbaik” dengan cara terdistribusi, semua router mempunyai peta jaringan dan menghitung semua route yang terbaik dari peta ini. Peta jaringan tersebut disimpan dalam sebuah basis data dan setiap record dalam basis data tersebut menyatakan sebuah link dalam jaringan. Record-record tersebut dikirimkan oleh router yang terhubung langsung dengan masing-masing link.

Berikut ini merupakan skematik dari OSPF.

Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah routerOSPF adalah harus membentuk hubungan dengan neighbor router.
Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut dengan istilah hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil sevara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung.



OSPF Bekerja pada Media Apa Saja?

Seperti telah dijelaskan di atas, OSPF harus membentuk hubungan dulu dengan router tetangganya untuk dapat saling berkomunikasi seputar informasi routing. Untuk membentuk sebuah hubungan dengan router tetangganya, OSPF mengandalkan Hello protocol. Namun uniknya cara kerja Hello protocol pada OSPF berbeda-beda pada setiap jenis media. Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF, masing-masing memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja mengikuti karakteristik mereka. Media tersebut adalah sebagai berikut:
  • Broadcast Multiaccess
    Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya. Namun ada yang unik dalam proses pada media ini, yaitu akan terpilih dua buah router yang berfungsi sebagai Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR). Apa itu DR dan BDR akan dibahas berikutnya.
  • Point-to-Point
    Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour. Dalam proses pencarian neighbour ini, router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet dan pesan-pesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.
  • Point-to-Multipoint
    Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan. Jaringan-jaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke perangkat utamanya. Pesan-pesan routing protocol OSPF akan direplikasikan ke seluruh jaringan Point-to-Point tersebut.
    Pada jaringan jenis ini, traffic OSPF juga dikirimkan menggunakan alamat IP multicast. Tetapi yang membedakannya dengan media berjenis broadcast multi-access adalah tidak adanya pemilihan Designated dan Backup Designated Router karena sifatnya yang tidak
    meneruskan broadcast.
  • Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)Media berjenis Nonbroadcast multi-access ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja. Contoh dari media ini adalah X.25 dan frame relay yang sudah sangat terkenal dalam menyediakan solusi bagi kantor-kantor yang terpencar lokasinya. Di dalam penggunaan media ini pun dikenal dua jenis penggunaan, yaitu jaringan partial mesh dan fully mesh.
    OSPF melihat media jenis ini sebagai media broadcast multiaccess. Namun pada kenyataannya, media ini tidak bisa meneruskan broadcast ke titik-titik yang ada di dalamnya. Maka dari itu untuk penerapan OSPF dalam media ini, dibutuhkan konfigurasi DR dan BDR yang dilakukan secara manual. Setelah DR dan BDR terpilih, router DR akan mengenerate LSA untuk seluruh jaringan.
    Dalam media jenis ini yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki koneksi langsung ke seluruh router tetangganya. Semua traffic yang dikirimkan dari router-router neighbour akan direplikasikan oleh DR dan BDR untuk masing-masing router dan dikirim dengan menggunakan alamat unicast atau seperti layaknya proses OSPF pada media Point-to-Point. 



    Bagaimana Proses OSPF Terjadi
    Secara garis besar, proses yang dilakukan routing protokol OSPF mulai dari awal hingga dapat saling bertukar informasi ada lima langkah. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
    1.Membentuk Adjacency Router
    Adjacency router arti harafiahnya adalah router yang bersebelahan atau yang terdekat. Jadi proses pertama dari router OSPF ini adalah menghubungkan diri dan saling berkomunikasi dengan para router terdekat atau neighbour router. Untuk dapat membuka komunikasi, Hello protocol akan bekerja dengan mengirimkan Hello packet.

    Misalkan ada dua buah router, Router A dan B yang saling berkomunikasi OSPF. Ketika OSPF kali pertama bekerja, maka kedua router tersebut akan saling mengirimkan Hello packet dengan alamat multicast sebagai tujuannya. Di dalam Hello packet terdapat sebuah field yang berisi Neighbour ID. Misalkan router B menerima Hello packet lebih dahulu dari router A. Maka Router B akan mengirimkan kembali Hello packet-nya dengan disertai ID dari Router A.

    Ketika router A menerima hello packet yang berisikan ID dari dirinya sendiri, maka Router A akan menganggap Router B adalah adjacent router dan mengirimkan kembali hello packet yang telah berisi ID Router B ke Router B. Dengan demikian Router B juga akan segera menganggap Router A sebagai adjacent routernya. Sampai di sini adjacency
    router telah terbentuk dan siap melakukan pertukaran informasi routing.

    Contoh pembentukan adjacency di atas hanya terjadi pada proses OSPF yang berlangsung pada media Point-to-Point. Namun, prosesnya akan lain lagi jika OSPF berlangsung pada media broadcast multiaccess seperti pada jaringan ethernet. Karena media broadcast akan meneruskan paket-paket hello ke seluruh router yang ada dalam jaringan, maka adjacency router-nya tidak hanya satu. Proses pembentukan adjacency akan terus berulang sampai semua router yang ada di dalam jaringan tersebut menjadi adjacent router.

    Namun apa yang akan terjadi jika semua router menjadi adjacent router? Tentu komunikasi OSPF akan meramaikan jaringan. Bandwidth jaringan Anda menjadi tidak efisien terpakai karena jatah untuk data yang sesungguhnya ingin lewat di dalamnya akan berkurang. Untuk itu pada jaringan broadcast multiaccess akan terjadi lagi sebuah proses pemilihan router yang menjabat sebagai “juru bicara” bagi router-router lainnya. Router juru bicara ini sering disebut dengan istilah Designated Router. Selain router juru bicara, disediakan juga back-up untuk router juru bicara ini. Router ini disebut dengan istilah Backup Designated Router. Langkah berikutnya adalah proses pemilihan DR dan BDR, jika memang diperlukan.

    2.Memilih DR dan BDR (jika diperlukan)

    Dalam jaringan broadcast multiaccess, DR dan BDR sangatlah diperlukan. DR dan BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut. Semua paket pesan yang ada dalam proses OSPF akan disebarkan oleh DR dan BDR. Maka itu, pemilihan DR dan BDR menjadi proses yang sangat kritikal. Sesuai dengan namanya, BDR merupakan “shadow” dari DR. Artinya BDR tidak akan digunakan sampai masalah terjadi pada router DR. Ketika router DR bermasalah, maka posisi juru bicara akan langsung diambil oleh router BDR. Sehingga perpindahan posisi juru bicara akan berlangsung dengan smooth.

    Proses pemilihan DR/BDR tidak lepas dari peran penting Hello packet. Di dalam Hello packet ada sebuah field berisikan ID dan nilai Priority dari sebuah router. Semua router yang ada dalam jaringan broadcast multi-access akan menerima semua Hello dari semua router yang ada dalam jaringan tersebut pada saat kali pertama OSPF berjalan. Router dengan nilai Priority tertinggi akan menang dalam pemilihan dan langsung menjadi DR. Router dengan nilai Priority di urutan kedua akan dipilih menjadi BDR. Status DR dan BDR ini tidak akan berubah sampai salah satunya tidak dapat berfungsi baik, meskipun ada router lain yang baru bergabung dalam jaringan dengan nilai Priority-nya lebih tinggi.

    Secara default, semua router OSPF akan memiliki nilai Priority 1. Range Priority ini adalah mulai dari 0 hingga 255. Nilai 0 akan menjamin router tersebut tidak akan menjadi DR atau BDR, sedangkan nilai 255 menjamin sebuah router pasti akan menjadi DR. Router ID biasanya akan menjadi sebuah “tie breaker” jika nilai Priority-nya sama. Jika dua buah router memiliki nilai Priority yang sama, maka yang menjadi DR dan BDR adalah router dengan nilai router ID tertinggi dalam jaringan.

    Setelah DR dan BDR terpilih, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan seluruh informasi jalur dalam jaringan.

    3.Mengumpulkan State-state dalam Jaringan
    Setelah terbentuk hubungan antarrouter-router OSPF, kini saatnya untuk bertukar informasi mengenai state-state dan jalur-jalur yang ada dalam jaringan. Pada jaringan yang menggunakan media broadcast multiaccess, DR-lah yang akan melayani setiap router yang ingin bertukar informasi OSPF dengannya. DR akan memulai lebih dulu proses pengiriman ini. Namun yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, siapakah yang memulai lebih dulu pengiriman data link-state OSPF tersebut pada jaringan Point-to-Point?

    Untuk itu, ada sebuah fase yang menangani siapa yang lebih dulu melakukan pengiriman. Fase ini akan memilih siapa yang akan menjadi master dan siapa yang menjadi slave dalam proses pengiriman.

    Router yang menjadi master akan melakukan pengiriman lebih dahulu, sedangkan router slave akan mendengarkan lebih dulu. Fase ini disebut dengan istilah Exstart State. Router master dan slave dipilih berdasarkan router ID tertinggi dari salah satu router. Ketika sebuah router mengirimkan Hello packet, router ID masing-masing juga dikirimkan ke router neighbour.

    Setelah membandingkan dengan miliknya dan ternyata lebih rendah, maka router tersebut akan segera terpilih menjadi master dan melakukan pengiriman lebih dulu ke router slave. Setelah fase Exstart lewat, maka router akan memasuki fase Exchange. Pada fase ini kedua buah router akan saling mengirimkan Database Description Packet. Isi paket ini adalah ringkasan status untuk seluruh media yang ada dalam jaringan. Jika router penerimanya belum memiliki informasi yang ada dalam paket Database Description, maka router pengirim akan masuk dalam fase loading state. Fase loading state merupakan fase di mana sebuah router mulai mengirimkan informasi state secara lengkap ke router tetangganya.

    Setelah loading state selesai, maka router-router yang tergabung dalam OSPF akan memiliki informasi state yang lengkap dan penuh dalam database statenya. Fase ini disebut dengan istilah Full state. Sampai fase ini proses awal OSPF sudah selesai, namun database state tidak bisa digunakan untuk proses forwarding data. Maka dari itu, router akan memasuki langkah selanjutnya, yaitu memilih rute-rute terbaik menuju ke suatu lokasi yang ada dalam database state tersebut.

    4.Memilih Rute Terbaik untuk Digunakan
    Setelah informasi seluruh jaringan berada dalam database, maka kini saatnya untuk memilih rute terbaik untuk dimasukkan ke dalam routing table. Jika sebuah rute telah masuk ke dalam routing table, maka rute tersebut akan terus digunakan. Untuk memilih rute-rute terbaik, parameter yang digunakan oleh OSPF adalah Cost. Metrik Cost biasanya akan menggambarkan seberapa dekat dan cepatnya sebuah rute. Nilai Cost didapat dari perhitungan dengan rumus:
    Cost of the link = 108 /Bandwidth
    Router OSPF akan menghitung semua cost yang ada dan akan menjalankan algoritma Shortest Path First untuk memilih rute terbaiknya. Setelah selesai, maka rute tersebut langsung dimasukkan dalam routing table dan siap digunakan untuk forwarding data.

    5.Menjaga Informasi Routing Tetap Upto-date
    Ketika sebuah rute sudah masuk ke dalam routing table, router tersebut harus juga me-maintain state database-nya. Hal ini bertujuan kalau ada sebuah rute yang sudah tidak valid, maka router harus tahu dan tidak boleh lagi menggunakannya.

    Ketika ada perubahan link-state dalam jaringan, OSPF router akan melakukan flooding terhadap perubahan ini. Tujuannya adalah agar seluruh router dalam jaringan mengetahui perubahan tersebut.

    Sampai di sini semua proses OSPF akan terus berulang-ulang. Mekanisme seperti ini membuat informasi rute-rute yang ada dalam jaringan terdistribusi dengan baik, terpilih dengan baik dan dapat digunakan dengan baik pula.



    MACAM-MACAM TOPOLOGI

    1. Point to Point (Titik ke-Titik).
    Jaringan kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan kombinasi biasa.
    Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Dan dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.


    1. Topologi bus
    Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yg disebut bus,transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah.


    Kelebihan :
    • Jaringan sederhana
    • Kabel yang digunakan sedikit
    • Pengembangan jaringan mudah

    Kekurangan :
    • Sulit mencari client yg mengalami kerusakan computer.
    • Memerlukan penguat
    • Semakin banyak pengguna,semakin turun kualitas jaringan

    1. Topologi linier bus
    Layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 komputer.


    Tipe konektor terdiri dari :
    • BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
    • BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
    • BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
    • BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.

    Kelebihan :
    • hemat kabel
    • mudah dikembangkan
    • tidak membutuhkan kendali pusat
    • layout kabel sederhana
    • penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.

    Kekurangan :
    • deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
    • kepadatan lalu lintas tinggi
    • keamanan data kurang terjamin
    • kecepatan akan menurunkan bila jumlah user bertambah
    • diperlukan repeater untuk jarak jauh

    1. Bus Network Konfigurasi
    Dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud.
    Topologi Jaringan Bus Network Konfigurasi
     


    1. Topologi ring
    Topologi ini membentuk lingkaran dan lebih sederhana dibanding bus.

    Kelebihan :
    • Kecepatan tranfer dapat diandalkan

    Kekurangan :
    • Bila ada maslah pada kabel, maka macet semua

    Solusi :
    • Menggunakan jaringan FDDI dimana agar topologi ini bias melakukan komunikasi 2 arah.

    1. Topologi star
    Topologi ini adalah topologi yang paling fleksibel dalam penambahan jumlah komputer yang dapat terhubung, karena semua komputer dihubungkan melalui hub/switch.


    Kelebihan :
    • dalam pemasangan client baru,tidak mempengaruhi client lain
    • kesalahan/kerusakan mudah dideteksi
    • pengaturan terpusat

    Kekurangan :
    • memerlukan banyak kabel
    • jika ada kerusakan pada hub,mengganggu seluruh jaringan

    Solusi :
    • Perlunya disiapkan node tengah cadangan

    1. Topologi mesh
    Topologi ini merupakan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1(n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sental yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoprasiaanya.

    Kelebihan :
    • Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
    • Data dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya lebih cepat. Satu link di gunakan kusus untuk berkomunikasi dengan computer yang di tuju.
    • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
    • Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kekurangan koneksi antar komputer.

    Kekurangan :
    • Setiap perangkat harus memiliki I/O port. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
    • Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena computer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.

    1. Topologi hierarkis
    Berbentuk seperti pohon bercabang yang terditi dari komputer induk (host) yang diswitchungkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengetur kerja jenjang dibawahnya, biasanya topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa didistribusikan ke cabang atau sebaliknya.


    1. Topologi wireless (nirkabel)
    • Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugas-tugas relokasi kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.
    • Blok terkecil dari LAN Nirkabel disebut Basic Service Set (BSS), yang terdiri atas sejumlah station / terminal yang menjalankan protokol yang sama dan berlomba dalam hal akses menuju media bersama yang sama.
    • Suatu BSS bisa terhubung langsung atau terpisah dari suatu sistem distribusi backbone melalui titik akses (Access Point).
    • Protokol MAC bisa terdistribusikan secara penuh atau terkontrol melalui suatu fungsi kordinasi sentral yang berada dalam titik akses.
    • Suatu Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang dihubungkan melalui suatu sistem distribusi.
    • Pada suatu jaringan LAN bisa terdapat LAN berkabel backbone, seperti “Ethernet” yang mendukung server, workstation, dan satu atau lebih bridge / router untuk dihubungkan dengan jaringan lain. Selain itu terdapat modul kontrol (CM) yang bertindak sebagai interface untuk jaringan LAN nirkabel. CM meliputi baik fungsi bridge ataupun fungsi router untuk menghubungkan LAN nirkabel dengan jaringan induk. Selain itu terdapat Hub dan juga modul pemakai (UM) yang mengontrol sejumlah stasiun LAN berkabel.
    • Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk menghubungkan LAN pada bangunan yang berdekatan.
    • Syarat-syarat LAN nirkabel :
    • Laju penyelesaian: protokol medium access control harus bisa digunakan se-efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan kapasitas.
    • Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan simpul pada sel-sel multipel.
    • Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu menghubungkan suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu jaringan ad-hoc nirkabel.
    • Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel biasanya memiliki diameter 100 hingga 300 meter.
    • Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel harus handal dan mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.
    • Teknologi LAN nirkabel :
    • LAN infrared (IR) : terbatas dalam sebuah ruangan karena IR tidak mampu menembus dinding yang tidak tembus cahaya.
    • LAN gelombang radio : terbatas dalam sebuah kompleks gedung, seperti bluetooth, WiFi, dan HomeRF.
    • LAN spektrum penyebaran: beroperasi pada band-band ISM (industrial, scientific, medical) yang tidak memerlukan lisensi.
    • Gelombang mikro narrowband : beroperasi pada frekuensi gelombang mikro yang tidak termasuk dalam spektrum penyebaran.

    1. Topologi Extended Star
    Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star, karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star.


    Kelebihan :
    • jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus
    Kekurangan :
    • tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.


    1. Plex Network (Jaringan Kombinasi)
    Merupakan jaringan yang benar-benar interactive, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi.
daftar pustaka :

Kamis, 20 Oktober 2011

Perintah SQL

belajar database part II..

masih ingatkan kan sama pembuatan tabel yang kemaren, nah kali ini kita mau belajar "Perintah SQL" dengan data yang kemaren..
cekidot..!!

sekedar mengingatkan..

database perpus_jayanti

tabel mahasiswa

tabel buku

tabel penerbit

tabel pinjam
  
menampilkan kolom, tgl_lhr sebagai tanggal lahir, jenis_kel sebagai jenis kelamin
menampilkan judul-judul buku dengan kode 01
menampilkan nama mahasiswa yang berasal dai yogya
menampilkan judul buku yang jumlah bukunya lima
menampilkan judul buku yang jumlah bukunya kurang dari sepuluh

menampilkan judul buku yang jumlahnya lebih besar dari 5 dan kurang dari 10
menampilkan judul bukuyang diterbitkan oleh kode_penerbit 01, 02
menampilkan nama mahasiswa yang berasal dari jogja dan berjenis kelamin P
karena di tabel mahasiswa yang berasal dari jogja dengan jenis kelamin P tidak ada maka keluarannya seperti itu..
:)
menampilkan judul buku yang dikarang oleh sutrisno dan jumlahnya lebih besar dari 5
menampilkan judul buku dengan kode penerbit 01 dan jumlahnya sama dengan lima
ini kasusnya kaya yang tadi di atas.. tpi jika jumlahnya diganti sama dengan sepuluh hasilnya kayak gini..

sekian..
dan selamat malam...
^^

Selasa, 18 Oktober 2011

Pengenalan MySQL Server dan Pembuatan Tabel

critanya ni aku mau ngerjain tugas praktikum basis data,suruh ngasih primary key dan foreign key pada tabel buku, penerbit, pinjam.. bagi yang pingin belajar juga bareng aku, yuuk mari nyimak. . . .!!!

pertama kita masuk ke terminal dulu, terus masukan sintaks "mysql -u root -p", terus masukin pasword (pass umum = root),. klo udah tinggal kita buat database nya "create database nama_DB" setelah itu pakai dech databasenya "use nama_DB".


langkah selanjutnya kita bikin tabelnya "create table nm_tabel"


terus masukin datanya "insert into nm_tabel value ('isi tabel')"




nah,, ulangi deh langkah "create  & insert into"  ke tabel buku, penerbit, & tabel pinjam..






udah toh,?? klo udah tinggal kita tampilin aja tabel yang udah kita buat tadi "select *from nama_tabel"





kalo semuanya udah saatnya kita ngasih foreign key nya..
sebenernya foreign key bisa langsung di kasih pas bikin tabelnya tapi berhunung aku telat tau gimana cara ngasih foreign key nya jadi gini dech..



bikin tabel udah, ngasih foreign key udah..
nah saatnya kita ng'cek tabel kita udah singkron apa belom, caranya langsung liat di bawah ini..



tabel mahasiswa- tabel pinjam


tabel penerbit - tabel buku


tabel buku - tabel pinjam


seelesai dech udah..
jadi kesimpulan tabel yang kita buat tadi gini loh ERD nya..

sekian dulu basis data kali ini..
selamat malam..
^^



Minggu, 16 Oktober 2011

sedikit tentang perintah-perintah terminal di linux

ceritanya ni ane lagi bikin tugas buat praktikum jarkom, sama asdos ane disuruh mencritakan kembali apa yang kemaren udah diajarin di praktikum..
cekidot mz broww n mba siiist...
:)


Dalam linux terdapat yang namanya terminal, terminal merupakan media yang sangat penting di dalam linux karena semua settingan yang ada pada saat ini (linux). Dan di dalam terminal itu sendiri terdapat perintah-perintah dasar untuk menjalankan si terminal. Berikut ini merupakan contoh-contoh perintah dasar dalam terminal :
1.      Cd (change directory)
Perintah ini di gunakan untukberpindah dari satu directori ke direktori lainnya.
Sintaks : cd [parameter] [nama direktori]
Dalam perintaj cd kita juga dapat menambahkan beberapa parameter, yaitu :
·        Tanda “.” Atau “..” => perintah ini untuk memasukan ke direktori yang berada diatas direktori.
ex : jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$  cd . .
·        Diikuti letak ditektori => parameter yang berfungsi untuk masuk ke dalam direktori tertentu sesuai dengan keinginan user. Untuk beberapa direktori tergantung terhadap hak akses.
ex : jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$ cd/etc/

2.      Cat (concatenate)
Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi dari suatu berkas ke keluaran standar. Biasanya untuk membaca file non binari.
Ex : jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$ cat /etc/passwd



3.      Ls ( list)
Perintah ini digunakan untuk melihat isi suatu direktori.ls biasanya berupa alamat mutlak atau relatif, jika digunakan tanpa argumen, ls akan menampilkan direktori saat ini.biasanya dalam penggunaan ls menambahkan parameter dibelakang tanda “-“.
Sintaks : ls –[parameter]
Parameter yang digunakan antara lain :
·        -a  (all) => menampilkan seluruh isi direktori, termasuk file yang tersembunyi (hidden file).
Ex : jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$ ls –a

·        -R => menampilkan seluruh isi direktori dan jika didalam direktori itu ada direktori yang lainnya maka direktori tersebut juga dilistkan isinya (rekursi).
Ex : jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$ ls –r


·        -l =>  menampilkan file beserta infomasi file tersebut (dalam benuk long listing format).
Ex : jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$ ls -l
Yang artinya bahwa sebuah file image.jpg ditampilkan seluruhnya dalam bentuk long listing format.

4.      Mkdir (make directory)
Perintah ini digunakan untuk membuat direktori kosong.
Ex : jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$ mkdir /etc/home/jayanti/123100053.

5.      Rmdir (remove directory).
Perintah ini digunakan untuk menghapus direktori. Namun hanya akan menghapus direktori yang kosong saja.
Ex : jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$ rmdir /etc/home/jayanti/123100053.

Perintah rmdir juga dapat dikombinasikan dengan perintah-perintah sebelumnya :
·        v (verbose)
·        d (directory = unlink file)
·        f (force)
·        i (interactive)
6.      Touch
Perintah tuch sama halnya dengan mkdir, tetapi tuch hanya untuk membuat file dengan nilai 0 byte, jika pada direktori tersebut telah terdapat file dengan nama yang sama maka akan dibatakan.
Ex :
 jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$ touch /home/jayanti/Dokuments/123100053/plug10.txt

7.      Mv (pada DOS adalah perintah move)
Perintah mv berfungsi untuk memindahkan file direktori, perintah mv bisa juga digunakan untuk mengganti nama file.
Sintaks : mv –[parameter] [namafile dan directori] [letak directori baru]
Parameter yang bisa digunakan :
·        f => menampilkan warning jika ada proses overwritten data.
·        l => kita adkan diberi warning jakalau ada overwritten data.
·        v => menampilkan seluruh informasi selama proses pemindahan data.
            Ex : jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$ mv –v /opt/coba
8.      Cp (pada DOS adalah perintah copy)
Sintaks : cp –[parameter] [namafile dan directory] [tempat file baru]
Ex : jayanti@jayanti-inspiron-n4030:~$ cp –i 123100053 /home/jayanti/Dcuments/
9.      Chmod
Ada dua cara untuk menggunakan perintah chmd, yaitu :
·        Dengan ekspresi huruf.
·        Dengan mode oktal

CARA MEMBUAT USER BARU :
Untuk membuat user baru kita dapat menggunakan sintaks berikut :
·        sudo useradd nama_user_baru
Misalkan ingin membuat user bernama ‘jayanti’ dan ‘titis’, disini membuat dua users. Ketikan sintaks “sudo useradd jayanti” (tanpa tanda petik) apabila ingin membuat user ‘titis’. Setelah tekan enter maka diminta password dari user yang digunakan untuk masuk ke OS dan ketika telah masuk maka diminta untuk menentukan password untuk user yang baru, ulangi lagi password tersebur pada ‘retype new unix password’. Apabila password telah sukses, maka user yang dibuat telah jadi. Untuk user baru ke dua lakukan hal yang sama dan cukup mengganti nama user.
·        cat /etc/passwd
Untuk memastikan apakah user yang telah dibuat benar-benar sukses.

sekian dulu ya yaahhh.. ini sedikit dari ane mudah-mudahan berguna..
mohon maap klo masih banyak kurang disana mari...
:)